Powered By Blogger

Mengenai Saya

Foto saya
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Trust me I'm the doctor gonna be... ^^

Link Page

Selasa, 03 Januari 2012

Info Tentang Guangzhou yang Menyenangkan

Letak Guangzhou Pada Peta

Pemandangan Kota Guangzhou 
(Very Beautiful ^^)


Siapakah pendekar silat China masa lalu?

Jika China bagian utara mengenal Huo Yuanjia (film: Fearless-Jet Li 2006) sebagai pahlawan silat mereka, di China bagian selatan muncul seorang tokoh yang jauh lebih terkenal: Wong Feihung (Huang Feihong). Muncul dalam layar lebar pertama kali tahun 1991 dalam film Once Upon A Time in China (juga diperankan Jet Li), sampai kini, hampir tidak ada orang Asia Tenggara yang tidak pernah mendengar nama Wong Feihung!

Wong Feihung adalah seorang tabib, pecinta seni bela diri, dan revolusioner yang membuka praktek dengan nama Po Chi Lam (Pinyin: Bao Zhi Lin) di Guangdong. Di film Wong Feihung, banyak terlihat gedung-gedung kuno yang masih terjaga hingga kini. Saat saya berjalan-jalan di Shangxiajiu Road (terjemahan: Jalan Atas Bawah Sembilan), dan menikmati sekeliling suasana di sana, pikiran saya melayang jauh ke film Wong Feihung yang hidup pada 1847-1924. Shangxia Jiu Road adalah tempat belanja pertama kali dan paling terkenal dengan bangunan tuanya di kota Guangzhou. Jalan ini hanya khusus untuk pejalan kaki, di mana kendaraan dilarang masuk. Ada lebih dari 200 toko dan restoran di sepanjang jalan ini. Juga ada pasar malam yang sangat padat, di mana saat makan es krim McDonald pun, tangan harus diangkat tinggi-tinggi karena takut mengenai baju orang di depan. Banyak turis lokal dan asing yang berpose di Shangxiajiu Guangchang (Plaza Shangxiajiu). Plaza adalah lapangan terbuka yang luas tempat manusia berkumpul. Plaza di Jakarta adalah La Piazza atau lapangan Museum Fatahillah di Kota.

    
Jika Beijing punya Wang Fu Jing, Taipei ada Ximen Ding, maka Guangzhou mengandalkan Beijing Lu (Beijing Road). Selain Shangxiajiu Road, Beijing Road juga jalur pejalan kaki yang eksklusif di Guangzhou. Ada banyak restoran, toko buku, dan tempat shopping terkenal di sepanjang jalan yang dipenuhi anak muda ini. Tahun 2002 lalu, terjadi peristiwa yang menggemparkan seiisi China. Pada saat penggalian jalan Beijing Road, ditemukan jalan setapak pada Dinasti Song-Yuan (1127-1368) dan Dinasti Ming (1368-1644). Tingginya sekitar 1.5 meter dari permukaan Beijing Road yang sekarang. Saat ini, jalur tsb sudah dilapisi dengan kaca transparan 30mm, sehingga pengunjung bisa melihat jalur bersejarah tsb dari atas.

  
Banyak siswa-siswa yang sekolah di Guangzhou, tahu Yanjiang Lu (Yanjiang Road), yang terletak di tepi sungai Zhu Jiang. Pada malam hari, kamu boleh mengajak kekasih kamu untuk menikmati keromantisan di tepi sungai ini dan menikmati restoran di sepanjang Yanjiang Road.


Empat alasan pilih belajar Mandarin di Guangzhou:

1. Musim dingin di Guangzhou tidak menakutkan.
Siswa dari negara tropis sepertinya terlalu diinspirasi film Korea. Di film Korea, kita bisa melihat salju yang turun dan membuat suasana sangat romantis hanya dalam sebuah kotak kaca (TV) seukuran 21" atau 29". Ingat, salju hanya indah saat turun. Setelah salju selesai, angin bertiup, dan siap mencair, saat itulah penderitaan kamu dimulai. Dinginnya yang luar biasa dan membuat badanmu menggigil sampai tulang pinggang kamu menjadi sakit karena menahan gigilan seluruh badan. Ini terjadi dalam waktu yang lama! Jadi, tinggal di kota yang bersalju sebenarnya tidak enak. Beijing bersalju sementara Shanghai sangat dingin. Ban sepeda saya pernah hampir membeku dan lengket di jalan saat hujan salju di Dalian (Liaoning).

2. Di Guangzhou, kamu bisa belajar bisnis.
Tanyakan kepada penjual retail atau grosiran di ITC Mangga Dua, di mana mereka membeli barang nan murah? Guangzhou adalah pusat segala pusatnya barang murah di China. Kamu sekolah hanya dari jam 8-12 siang (4 jam) setiap hari. Apa yang kamu lakukan setelah itu? Tidur? Berkumpul dengan sesama teman Indonesia setiap hari? No, no, jangan lakukan itu! Siswa di kota lain melakukan itu semua. Tapi kamu yang di Guangzhou bisa mengunjungi pusat grosir besar yang tersebar di seluruh Guangzhou. HP, tas, baju, sepatu, mainan, dsb. Belajarlah mengenal dunia bisnis di Guangzhou. Karena jika tidak kamu lakukan, satu hari nanti setelah kembali ke Indonesia, kamu akan menyesal telah melewatkan banyak kesempatan indah di China. Tidak ada tempat di China seperti Guangzhou untuk belajar bisnis. Dan itu legal! Banyak orang Indonesia yang belajar Mandarin di Indonesia hanya dengan 1 tujuan: bisa berbelanja di Guangzhou!

3. Hanya 2 jam ke Hongkong atau Macao.
Nah, ini juga menjadi keunggulan besar jika kamu tinggal di Guangzhou. Guangzhou adalah kota besar China yang paling dekat dengan Hongkong dan Macao. Jaraknya hanya 2 jam naik kereta, kamu bisa langsung menembus Hongkong atau Macao. Banyak siswa yang sekolah bahasa di Guangzhou yang bolak balik Hongkong dalam 1 hari hanya untuk mengunjungi Disneyland!

4. Paling dekat dengan Indonesia.
Guangzhou adalah kota di China yang paling dekat dengan Indonesia. Dengan jarak pesawat hanya 4.5 jam, total ada 4 penerbangan yang melayani Jakarta-Guangzhou setiap hari. Kamu yang sedang kangen dengan orang tua, bisa langsung pulang ke Jakarta dengan cepat dan murah. Tidak seperti tiket ke Shanghai dan Beijing yang mencapai Rp 7-8 juta, tiket ke Guangzhou hanya Rp 3-4 juta.

Banyak orang bertanya, bahasa apa yang digunakan di Guangzhou? Saat ini, bahasa Mandarin sudah menjadi bahasa sehari-hari di Guangzhou. Pendatang dari luar Guangzhou yang datang tidak bisa berbicara Cantonese, dan hanya bisa berbahasa Mandarin.

Universitas yang menjadi unggulan diGuangzhou adalah Sun Yat-sen Univ dan South China Normal Univ. Keduanya adalah universitas negeri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers